Spesifikasi Batubara

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), istilah 'hard coal' terdiri dari batubara bituminous dan antrasit dan setara dengan batubara kelas atas.  Hal ini mencakup semua batubara non-aglomerasi dengan nilai kalor bruto lebih besar dari 5.700 kcal / kg secara GAD abu-bebas dan lebih besar dari 5.400 kcal / kg (GAR). Berdasarkan kegunaan akhirnya, batubara keras dapat dibagi menjadi dua kategori: batubara uap (batubara termal) atau batubara kokas (batubara metalurgi). Batubara termal terutama digunakan untuk penggalangan uap dalam pembangkit listrik. Tujuan lainnya termasuk pemanasan langsung, ruang dan pemanas air, proses pemanasan dan manufaktur semen.

Karakteristik batubara di masing-masing daerah kontrak sebagai yang dipasarkan ke pelanggan (termasuk batubara yang dicampur) tercantum dalam tabel berikut (adb%, kecuali ditentukan lain

Indicetive Coal Specifications MSJ SB TBH
Total Moisture ±17 ±18 ±19
Inheret Moisture ±11 ±12 ±16
Ash Content <9 4-8 4-8
Volatile Matter 38-42 39-41 38-40
Fixed Carbon 40-42 40-42 39-41
Calorific Value (adb kcal/kg) 5,800-6,400 5,800-6,400 5,800-5,800
Total Sulfur <1.0 <1.0 0.3-1.0
Handgrove Grindability Index ±45 ±45 ±45
Ash Fusion Temperature (Reduced Atmosphere)
Initial Deformation Over 1,250°C Over 1,250°C Over 1,250°C
Hemisphere Over 1,250°C Over 1,250°C Over 1,250°C
Flow Over 1,250°C Over 1,250°C Over 1,250°C

Source: The Company

Perusahaan menerapkan kontrol kualitas dari tahap eksplorasi hingga penambangan, pengangkutan, crushing dan tahap pemuatan produksi batubara untuk membantu memastikan pelanggan menerima produk batubara yang sesuai dengan spesifikasi kontrak. MSJ dianugerahi penghargaan jaminan mutu ISO 9001 oleh SGS United Kingdom Ltd pada tahun 2008 dan terakhir diperbaharui pada tahun 2014. Selain itu, batubara dianalisis oleh laboratorium Perusahaan yang terletak di daerah masing-masing kontrak dan pada fasilitas tempat penimbunan dan pemuatan tongkang untuk memastikan batubara sesuai dengan spesifikasi kontrak dan bebas dari kotoran. Laboratorium juga melakukan analisis proksimat, jumlah air, total sulfur, nilai kalor, kadar abu dan tes kepadatan relatif. Semua laboratorium Perusahaan mengikuti standar ISO / ASTM. Selain itu, kontrol kualitas diawasi oleh Sucofindo dan Geoservices, dengan Sucofindo yang mengoparasikan fasilitas laboratorium di areal tambang batubara. Kontrak pasokan batubara Perusahaan biasanya mencakup spesifikasi target batubara yang diminta.